Pertanyaan: Saya melihat komik karya Hiroshi Onan tentang kereta cepat menyatakan bahwa Jepang dicurangi karena telah melakukan riset tentang kereta cepat lalu datanya diberikan ke China karena China menawarkan harga lebih murah. Sekarang proyek tersebut katanya mangkrak karena masalah lahan. Lalu Jokowi mengemis ke China. Benarkah?
Jawaban: Hoax! Awalnya komik ini dibuat Hiroshi Onan sebagai satir menurut opininya pribadi, namun kemudian diramaikan oleh para pembenci. Hiroshi Onan menyadari kesalahannya dan meminta maaf telah menuding Jokowi dan Indonesia mengemis ke Jepang.
Silakan baca pernyataan maafnya di link ini: https://twitter.com/hiroshionan/status/967704590291365888
Pertanyaan: Benarkah kereta cepat Jakarta Bandung mandeg?
Jawaban: Hoax! Kereta cepat Jakarta Bandung masih berjalan dengan baik. Per Januari 2018, progress pembebasan lahannya mencapai 60%. Ditargetkan selesai Maret 2018. Proyek kereta cepat masih dipegang oleh Konsorsium Kereta Cepat Indonesia China.
Silakan baca informasinya di sini: https://bisnis.tempo.co/read/1048990/menhub-pembebasan-lahan-kereta-cepat-jakarta-bandung-maret-2018
Pertanyaan: Tapi benarkah Jokowi mengemis ke Jepang untuk minta diselamatkan soal kereta cepat?
Jawaban: Hoax! Justru utusan diplomatik dari Jepang yang menawarkan kereta api cepat berikutnya, yaitu jalur Jakarta Surabaya. Jadi bukan Jokowi yang mengemis, Jepang yang menawarkan kembali. Tentu dengan beberapa saingan dari negara lain. Jadi bisa saja Jepang menang atau kalah.
Silakan baca informasinya di sini: https://bisnis.tempo.co/read/1051964/bahas-infrastruktur-jokowi-temui-utusan-khusus-pm-jepang
Pertanyaan: Benarkah Indonesia berkhianat kepada Jepang dan memberikan data kepada China?
Jawaban: Hoax! Memang awalnya Jepang mengusulkan dan sempat disetujui di zaman SBY. Namun pada masa Jokowi, tawaran ini sempat dibatalkan karena memberatkan negara, yaitu meminta jaminan dari pemerintah. Kemudian dua negara Jepang dan China memasukkan tawaran. Baik China maupun Jepang sama-sama melakukan studi kelayakan. Bukan Jepang saja. Namun akhirnya China yang kemudian dipilih.
Silakan baca informasinya di sini: http://bisnis.liputan6.com/read/2440916/perbedaan-proposal-proyek-kereta-cepat-china-dan-jepang
Pertanyaan: Seperti apa perbandingan proposal antara Jepang dan China?
Jawaban: Silakan baca tabel berikut:
Sumber informasi:
http://bisnis.liputan6.com/read/2440916/perbedaan-proposal-proyek-kereta-cepat-china-dan-jepang
https://jakartagreater.com/persaingan-china-jepang-di-kereta-cepat-jakarta-bandung/
Pertanyaan: Bagaimana perbandingan antar keretanya sendiri?
Jawaban: Silakan baca tabel berikut ini:
Sumber informasi:
https://en.wikipedia.org/wiki/China_Railways_CRH380A
https://en.wikipedia.org/wiki/E5_Series_Shinkansen
Pertanyaan: Benarkah China terpilih karena harga lebih murah setengahnya seperti diceritakan komik Hiroshi Onan?
Jawaban: Hoax! China terpilih karena menyanggupi proyek ini tidak meminta jaminan pemerintah. Tawaran Jepang dan China tidak sampai berselisih setengahnya.
Silakan baca informasinya di sini: http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/15/10/01/nvjj7n377-ini-alasan-pemerintah-tunjuk-cina-bangun-ka-cepat
Pertanyaan: Di komik selanjutnya, Hiroshi Onan kembali menuding harga murah dari China punya konsekuensi masuknya tenaga kerja murah dari China dan tenaga kerja Indonesia terabaikan. Benarkah?
Jawaban: Hoax! Sudah ditegaskan yang boleh masuk hanya tenaga kerja ahli. Ini juga sama saja dengan proyek lain dari Jepang yang mensyaratkan masuknya tenaga ahli dari Jepang.
Silakan baca informasinya di sini: https://bisnis.tempo.co/read/738203/pekerja-cina-dalam-proyek-kereta-cepat-hanya-tenaga-ahli
Pertanyaan: Adakah karya kreatif yang bisa saya bantu sebarkan untuk membantah hal ini?
Jawaban: Silakan bantu sebarkan dua komik ini:
March 9, 2018 at 8:32 am
Tepat sekali keputusan pemerintah untuk memilih china karena dari skema yg ditawarkan china adalah B2B dan jelas lebih menguntungkan dibanding skema yg ditawarkan jepang.
Tetapi kalau dari segi R&D + Teknologi sepertinya Jepang lebih unggul karena sejak tahun 1957 Hideo Shima telah meneliti kereta cepat yang kemudian dinamai Shinkansen, bukan hanya mengeni daya tampung atau kecepatan keretanya, tapi juga tentang keselamatan & pengembangan rel yang fit dengan kereta cepat.
LikeLike
March 26, 2018 at 9:27 pm
Cerita Jepang penguasa teknologi kereta cepat itu masa lalu. China lebih berpengalaman menggarap kereta cepat di negara tropis.
LikeLike